Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, iaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Muttafaq Alaihi dan Imam Yang Lima). Dan dalam sabdanya yang lain; “Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita (isteri) yang solehah.”. (HR Muslim dan An-Nasa’i).
Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kaum wanita, agar mereka dapat menjadi wanita pilihan Allah, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia. Tentunya, dengan tulisan yang ringkas ini tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita dapat bercermin melalui ciri-ciri akhlak mereka. Beberapa ciri yang umum dari akhlak wanita pilihan Allah adalah:
Sebelum menikah
1. Wanita solehah tidak akan memperlihatkan auratnya pada kaum lelaki yang dilarang oleh syariat , dirinya tidak akan pula membiarkan bahagian tubuhnya disentuh, walau hanya berjabat tangan oleh lelaki yang bukan muhrimnya dan yang tidak memiliki kepentingan.
2. Dalam proses perkenalan atau ta’aruf ia tidak akan membiarkan dirinya berdua-duaan dengan kaum lelaki.
3. Wanita solehah akan selalu menjaga dirinya, ia tidak akan membuka satu hubungan khusus, kecuali jika ia mengetahui bahwa lelaki tersebut hendak meminang dirinya. Aqidah islam, kefahaman dan akhlaq calon suami, merupakan modal dasar dari kriterianya.
4. Menjawab salam, tidak berbicara kecuali hal yang mengarah pada kebaikan. Tidak menjatuhkan kehormatan dan martabatnya dengan memberikan peluang kepada kaum lelaki untuk mempermainkan dirinya.
5. Tidak meminta harta mahupun barang apapun selain kesungguhan calon suami untuk mempercepat proses akad nikah.
Pada saat menikah dan setelahnya, ciri wanita sholehah tercermin dari akhlaq mereka
1. Menerima mahar sesuai dengan kesanggupan calon suaminya, sebagaimana sabda Rasulullah, “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah mereka yang paling mudah maharnya”. (HR Ahmad dan Baihaqi).
2. Senantiasa taat dan melayani suami mereka selama perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah agama. Mendahulukan kepentingan suami dari pada kepentingan dirinya.
3. Dapat menjadi pendengar yang baik, lemah lembut dalam berbicara, menghibur, mendorong hati suami ketika dalam kesulitan dan kesedihan, memberikan ketenangan dalam rumah tangga, dan senantiasa memperhatikan penampilan, kebersihan, kecantikan dan menjaga kesihatan dirinya, dan istiqomah dalam beribadah.
4. Ketika suami tidak dirumah, dirinya tidak akan pernah memperbolehkan lelaki yang tidak dikenal atau lelaki yang tidak disukai oleh suami masuk ke dalam rumahnya.
5. Menjaga harta suami adalah bagian dari tugas isteri yang solehah, mengatur harta rumah tangga dengan tidak berlebihan dan tidak juga kikir adalah hal yang dianjurkan dalam agama.
6. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menyediakan makanan yang sesuai dengan selera suami, memperhatikan seluruh keperluan suami adalah bentuk pengabdian yang selalu bernilai pahala.
7. Sebesar apapun, ia sentiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh suaminya, tidak banyak mengeluh, sabar dalam menerima keterbatasan suami, tidak meminta sesuatu yang lebih dari kemampuan suaminya, menghormati orang tua suami, memperlakukan mereka dengan sikap terbaik, pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantiasa ditunjukkannya.
8. Jika ia bekerja, maka ia akan menjaga dirinya dalam pergaulan, menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, yang dapat mengantarkan dirinya dalam kemaksiatan.
9. Memberikan sedekah kepada keluarga dari hasil pekerjaannya. Wanita solehah adalah ikutan dari anak-anaknya, mereka akan memberikan teladan yang terbaik bagi anak-anaknya, sabar dalam mendidik anak, tidak mengeluarkan perkataan yang tidak patut untuk di contohi oleh anak-anak.
Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq wanita solehah..tentunya, kesolehan itu tidak datang sendirinya, ia memerlukan proses. Dan wanita solehah tentunya akan memilih lelaki pilihan Allah, yang bersama-sama mengantarkan dirinya melalui proses tersebut.. agar mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar